Dia anak sulung dr dua bersaudara, kelahiran kota lumpia, Semarang thn 1982. Pendidikan dasar smp menengah atas ditempuh di kota kelahirannya. Baru ketika kuliah dia meninggalkan kota Smrg, ngga jauh-jauh amat sih, kuliah di Yogya, di Fak Teol UKDW. Namanya Rinta Kurniawati Gunawan.
Rinta ditahbiskan di GKI Pekalongan tgl 31 Juli 2007, lalu mutasi dan diteguhkan di GKI Peterongan Semarang tgl 29 Mei 2013 (dr Smrg kembali ke Smrg). Ini sharing Pdt.Rinta ttg salah satu pengalamannya: “Suatu kali saya dan beberapa rekan berkesempatan pelayanan di Wamena, Papua Pegunungan. Banyak orang Kristen di sana, tapi banyak yang belum punya Alkitab. Bahkan mahasiswa Teologi di sana banyak yang belum tahu kisah tokoh-tokoh Alkitab. Sehingga kekristenan hanya sekedar tradisi turun-temurun; namun tidak banyak firman Tuhan yang dihidupi.
Banyak kekerasan yang terjadi dalam keluarga sehingga mendatangkan luka bagi anak² dan akhirnya menjadi cara hidup turun-temurun. Belum lagi kehidupan seks bebas, bahkan sejak remaja, sehingga banyak terjadi aborsi dan bayi² yang dibuang di jalanan. Bayi² ini hidup dan bertumbuh menjadi anak jalanan. Tingkat pendidikan dan tingkat ekonomi yang sangat rendah membuat makin panjang daftar kekerasan yang terjadi.
Sebuah kenyataan yang menampar, apa yang bisa kita perbuat sebagai umat Tuhan untuk melepaskan saudara² kita dari belenggu tersebut? Mereka saudara sebangsa dan saudara seiman, namun belum mengalami kehidupan yang layak. Seandainya umat Tuhan bisa bersatu untuk menjangkau saudara² ini dengan kasih Kristus………”
Mari kita nikmati sapaan Pdt. Rinta dlm SG-GKI edisi Selasa 12 Maret 2024. (Awalan dari catatan terdahulu yg disunting oleh Ronny N., sharing Pdt. Rinta, video diedit dan diunggah oleh sdr.Sigit dr kantor Sinode GKI)