Namanya Agung Prasetya Susanto, pendeta GKI dengan basis pelayanan Jemaat GKI Pengampon. Dia lebih suka disapa Prasetya ketimbang Agung. Pras, begitu biasa saya menyapanya, berbagi salah satu pengalamannya:
”Setelah ditahbiskan menjadi pendeta, saya belajar memakai baju liturgi dengan kolar (kerah pendeta warna putih). Di suatu ibadah, saat menyampaikan khotbah, ada umat yang terlihat tertawa dan berbisik-bisik. Alih-alih GR, saya memilih mengabaikan (meski agak tersinggung). Setelah amin dan duduk di kursi, barulah saya sadar, rupanya kolar tadi lepas dan jatuh ke lantai, sehingga dengan malu saya mengambil dan memasangkan kembali kolar saya. Paska insiden tersebut, ada banyak masukan guna mengamankan kolar, dari mengecilkan lingkar leher (alias menurunkan berat badan), memakai teknologi lakban dua sisi, dll. Yang pasti, saya belajar waspada dengan diri sendiri, supaya tidak menjadi batu sandungan bagi umat saat melayani. Meski saya yakin, gegara kolar lepas, umat tidak jadi ngantuk...*

Pdt. Prasetya kembali menyapa kita dalam SG-GKI hari Senin 14 April 2025. (Awalan oleh Ronny N, sharing Pdt. Prasetya, video diedit dan diunggah oleh sdr.Sigit dari kantor Sinode GKI)