Sapaan Gembala - KasihNya Seperti Sungai

Senin, 07 April 2025 oleh Pdt. Imanuel Budidharma

Pekabaran Injil (PI) di Lasem, pada tahun 1948/1949 dilakukan oleh Sdr. Liem Thiam Ik, seorang pengerja dari THKTKH Blora atau Gereja Kristen Tionghoa di Blora, dengan melakukan perkunjungan ke rumah (huisbezoek). Kumpulan-kumpulan (pertemuan doa dan pembacaan firman) sifatnya tidak tetap dan dilakukan bukan hari Minggu di rumah keluarga Sdr. Go Swie Tjhiang, yang adalah anggota THKTKH Jogjakarta, namun tinggal di Lasem. Kemudian PI dilanjutkan oleh Sdr. Liem Thiam Ling, juga pengerja dari Blora. Setelah mendapat persetujuan dari THKTKH Blora, maka mulai November 1950 Sdr. Liem Thiam Ling resmi menjadi guru Injil THKTKH Salatiga, berkedudukan di Juwana dan mengerjakan PI di Rembang dan Juwana, serta bila mungkin di Lasem.

Oleh THKTKH Blora, secara resmi PI di Rembang, Juwana dan Lasem pada tanggal 18 Desember 1950 diserahkan kepada THKTKH Salatiga  di mana Ds Tan Ik Hay menjadi pendeta. Selama itu PI di Lasem mengalami banyak kesulitan, karena penduduk Lasem terkenal kolot, kebaktian sering gagal karena yang datang hanya 2 orang saja. Baru mulai Juli 1952, kebaktian diadakan tiap Minggu sore pukul 17.00, dengan rata-rata pengunjung 8 orang. Sekalipun perkembangannya sangat lambat, namun pekerjaan PI tetap berjalan terus dan semangat untuk mengabarkan Injil terus meluap. Perjamuan Kudus pertama diadakan pda tanggal 5 Desember 1954. Mulai 3 Juni 1955, kebaktian diadakan di rumah Sdr. Go Swie Tjhiang, Jl. Dasun no. 21, Lasem.  Kebaktian dapat berjalan dengan teratur, yaitu tiap hari Minggu pukul 17.00 dan dihadiri sekitar 18 orang. 

Baptisan pertama terjadi pada tanggal 11 April 1955 atas diri Sdr. Ny. The Tiap Siem yang menderita sakit. Pada hari itu juga dilayankan Perjamuan Kudus oleh Ds. Tan Ik Hay.  Pada tanggal 21 April 1955, Sdr. Tan Gwan Bing sekeluarga (istri dan 6 anak) menerima baptisan kudus. Mulai tanggal 9 Oktober 1955, tempat kebaktian pindah di Jl. Raya 50, Lasem. (di mana gedung GKI Lasem sampai sekarang berada)  Peristiwa yang perlu dicatat adalah beberapa hari sebelumnya ternyata terjadi kebakaran di rumah keluarga Go Swie Tjhiang yang selama itu digunakan untuk kebaktian. Anehnya bagian rumah yang biasa dipakai untuk kebaktian terhindar dari kehancuran meskipun api pada waktu itu sudah mengelilinginya. 

Mulai 24 Mei 1960 pelayanan jemaat di Juwana, Rembang & Lasem diserahkan kepada THKTKH Pandanaran Semarang  (sekarang GKI Karangsaru Semarang). Pada tanggal 12 Oktober 1965, bertempat di Gereja Protestan di Taman Kartini Rembang, diadakan Kebaktian Pendewasaan Jemaat ini dengan nama jemaat GKI Rembang-Lasem. Agar jemaat lebih berkembang dalam persidangan klasis Semarang ke-35 tanggal 2 Agustus 1971 disepakati bahwa GKI Rembang dan GKI Lasem berdiri sendiri-sendiri. Pelaksanaannya dilakukan pada13 Agustus 1971 dalam kebaktian di Rembang. Dan Bajem Juwana memilih menjadi cabang GKI Lasem. Silih berganti bbrp pendeta melayani sebagai pendeta Jemaat GKI Lasem. Saat ini GKI Lasem dilayani oleh Pdt. Imanuel Budidharma yang ditahbiskan menjadi pdt GKI dengan basis pelayanan Jemaat GKI Lasem pada tanggal 30 Juni 2010.

Pdt.Imanuel Budidharma akan menemani kita dalam SG-GKI hari Senin 7 April 2025. (Pengantar dari dokumen sejarah singkat GKI Lasem dalam situs gkiswjateng yang disunting sedikit  oleh Ronny N , video diedit dan diunggah oleh sdr.Sigit dari kantor Sinode GKI)*