Sapaan Gembala - Bagian Yang Terbaik

Jum'at, 14 Februari 2025 oleh Pdt. Naya Widiawan

Kenal pendeta GKI yang bernama N.W. Sudharmo? Nama lengkapnya lumayan panjang: Naya Widiawan Sudharmo. Naya dilahirkan di Jakarta tanggal 20 Mei 1982. Ia adalah anak ke-5 dari 6 bersaudara dalam keluarga pasutri Bpk. Bariman Wiryo Sudharmo dan Ibu Maria Hestina. Naya mulai menempuh studi teologi di STT Jakarta pada tahun 2001. Selesai studi, Naya mulai menempuh proses kependetaan di Jemaat GKI CIbadak, diteguhkan menjadi penatua di sana pada bulan Februari 2008. Naya ditahbiskan sebagai pendeta GKI dengan basis pelayanan Jemaat GKI Cibadak pada tanggal 2 November 2009. Setelah melayani sebagai pendeta di GKI CIbadak selama sekitar 10 tahun, Pdt. Naya mutasi ke GKI Perumahan Citra 1 dan diteguhkan di sana tanggal 28 Oktober 2019. 

Pdt. Naya menikah dengan Tari Danumaya yang tanggal lahirnya sama yaitu tanggal 20 Mei tapi lebih muda setahun. Mereka menikah pada tanggal 20 Juli 2013 di GKI Taman Aries, Jemaat asal Tari. Tanggal 20 Juni 2019 mereka dikaruniai anak yang diberi nama Cassandra Gracia Widiawan.

Ini sharing Pdt. Naya: ”Hari itu adalah hari penahbisan Pdt. Lukman Sitorus di GKI Penginjil Sukabumi. Saya datang dengan mengenakan kemeja pendeta yang berwarna hitam. Sampainya di meja penerima tamu, salah satu panitia atau penatua bilang begini ke saya: ”muse?” lalu saya sedikit terheran, saya langsung mejawab: ”bukan, saya dari Cibadak, saya pak Naya.” lalu dia bilang lagi dengan nada agak sedikit penasaran: ”muse...”. Saya bilang lagi, bukan saya Pdt. Naya dari GKI Cibadak pak. Lalu akhirnya bapak itu bilang begini: ”oo berarti benar bapak Muse, Muse itu artinya Pendeta pak”.

Saat itu saya cuma tersenyum kecil sambil ngebatin: “kirain pendeta itu boksu, ternyata ada bahasa lain lagi”. Saya terbiasa mendengar boksu, jadi ketika mendengar sesuatu yang baru, saya pasti tidak tahu. Namun memang sepertinya ketika kita mendengar ucapan dari orang lain, jangan langsung merespon dengan paradigma kita, ada baiknya kita mengolahnya sebentar dan berupaya untuk mengerti apa yang disampaikan orang tersebut kepada kita. Saat itu saya malu, berasa seperti ditabok, tapi kalau dipikir-pikir, bukanya boksu itu juga singkatan: ditabok ora nesu.”


Pdt. Naya kembali menyapa kita dalam SG-GKI pada hari Valentine, Jumat, 14 Febrauri 2025. (Awalan dr catatan terdahulu yg disunting oleh Ronny N., sharing Pdt. Naya, video diedit dan diunggah oleh sdr.Sigit dr kantor Sinode GKI)