Dalam SG-GKI hari Jumat 15 November 2024 kita akan disapa oleh Pdt.Dina Kharismaningtyas Budiasri. Pdt. Dina ditahbiskan sebagai pendeta GKI dengan basis pelayanan Jemaat GKI R.E. Martadinata, Ciputat pada tanggal 1 Maret 2021. (itu loh, penahbisan pdt sekaligus 5 orang, rada mirip s_n_t masal gityu)
Pdt. Dina berbagi pengalamannya: ”Saya mengalami hal-hal baru pada saat melayani di GKI RE Martadinata Ciputat. Suatu hari saya mendapat telepon dari seorang oma (sebut saja namanya Oma Mawar) yang menyampaikan bahwa kakaknya (sebut saja dengan nama Oma Melati) telah meninggal dunia. Kedua oma ini tinggal berdua saja dalam satu rumah. Kemudian tanpa pikir panjang, saya datang ke rumah oma Mawar dan menanyakan perihal persiapan pemakaman dan lain-lain. Oma Mawar menyampaikan agar segala urusan pemandian dan pemakaman jenazah tersebut diserahkan kepada pihak gereja. Kaget bukan kepalang, karena kebetulan tim kedukaan kami sedang tidak berada di tempat dan oma Mawar meminta agar jenazah segera dibersihkan karena sudah cukup kaku dan bau (kebetulan segala aktivitas oma melati dilakukan di sofa baik itu makan, minum, BAK bahkan BAB). Warga sekitar berdatangan namun mereka datang dan pergi begitu saja. Akhirnya sayalah yang membersihkan jenazah oma Melati. Awalnya agak sedikit lega ketika saya mendengar ada warga yang datang menghampiri, dalam benak saya “mungkin akan ada yang membantu saya” namun ternyata hanya memberikan kopi dan pergi lagi. Sehingga pada akhirnya saya membersihkan jenazah tersebut sampai benar-benar bersih dan rapih. Pengalaman ini menjadi pengalaman pertama saya dalam membersihkan jenazah. Dan tentu dari pengalaman tersebut membuat saya jadi ada pengalaman kedua, ketiga dan seterusnya. Dan akhirnya membuat saya menjadi terbiasa juga dengan membersihkan jenazah dan bahkan memandikannya.
Pengalaman baru yang kedua adalah dalam hal Pembangunan Gedung Gereja. Kebetulan GKI RE Martadinata saat ini terkena dampak dari pelebaran ruas jalan tol serpong-cinere. Hal yang sangat baru bagi saya karena saya harus belajar mengenai pembebasan lahan, negosiasi dengan pihak-pihak terkait, bahan-bahan bangunan dan bahkan belajar untuk berhadapan dengan “preman” setempat. Tentu hal-hal ini bukanlah hal yang mudah untuk dijalani. Namun sejauh ini melangkah, saya merasakan betul penyertaan Tuhan dalam kehidupan pelayanan saya.
Dari kedua pengalaman di atas, keduanya sama-sama mengisahkan hal yang baru. Disatu waktu saya harus merasakan ketegangan, namun tak jarang juga diberikan kelegaan karena pertolongan Tuhan. Maka seperti renungan dalam SG GKI yang saya bagikan, saya merasakan pengalaman perjumpaan dengan Tuhan walaupun harus melewati hal-hal yang sulit sekalipun. Tentu bukanlah suatu hal yang kebetulan Tuhan menempatkan saya di Tengah jemaat ini, namun semata-mata karena Tuhan ingin saya belajar sesuatu dengan tetap mengalami perjumpaan dengan Tuhan.”
(Awalan oleh Ronny N, sharing Pdt. Dina, video diedit dan diunggah oleh sdr.Sigit dr kantor Sinode GKI)