Mari Datang Semua Orang

Minggu, 20 Oktober 2024 oleh Sdr. Jonathan Fajar Agustino

Dalam Lukas 14:12-14, Yesus mengajak umatNya untuk melakukan undangan kasih yang tidak bersyarat. Dia mengajak kita untuk mengundang dan merangkul mereka yang sering diabaikan oleh masyarakat, termasuk orang miskin, cacat, lumpuh, dan buta. Sebagai jemaat Kristus, kita diajak untuk melihat mereka bukan sebagai "yang berbeda" atau "berkekurangan," melainkan sebagai sesama manusia yang setara. 
 
Yesus mengundang kita untuk tidak hanya memperhatikan orang yang bisa membalas budi kita, tetapi untuk membuka hati dan tangan kepada mereka yang sering tersisihkan. Orang disabilitas sering kali terabaikan atau dipandang sebelah mata. Namun, mereka adalah manusia ciptaan Tuhan yang berhak mendapatkan tempat yang sama dalam setiap aspek kehidupan. 
 
Undangan kasih Yesus adalah untuk semua orang tanpa terkecuali. Ketika kita membuka pintu kita, baik dalam gereja, komunitas, maupun kehidupan seharihari, kita menjalankan misi Yesus dengan memberi tempat bagi yang lemah, yang tersisih, dan yang dianggap kurang layak oleh dunia. Tuhan memandang hati, bukan keterbatasan fisik. Maka, sudah seharusnya kita sebagai umat-Nya meneladani kasih yang sama, yaitu kasih yang mengundang dan merangkul setiap orang dengan penuh hormat dan kasih, tanpa memandang perbedaan. 
 
Mari kita renungkan, apakah kita sudah benar-benar menghidupi undangan ini? Sudahkah kita membuka hati dan tangan kita bagi orang disabilitas dalam peribadatan, kehidupan, dan pelayanan? Tuhan mengundang semua orang untuk datang kepada-Nya. Kita dipanggil untuk melakukan hal yang sama, merangkul, mengasihi, dan melayani semua orang, termasuk saudara-saudari kita yang disabilitas.