Nama komplitnya lumayan panjang: Sujanto Putro Waskito Wibowo. Kira-kira panggilannya nama ke berapa dari deretan 4 nama itu? Waskito, itu panggilannya. Dia dilahirkan di Semarang, 15 September 1977. Usai studi teologi di Fakultas Teologi UKDW, Waskiito menempuh proses kependetaan sampai ditahbiskan di Jemaat GKI Nusukan, Solo dan melayani di sana sampai sekarang.
Ini sharing Pdt. Waskito:
Salam hangat dari saya, Pdt. S.P. Waskito Wibowo dari GKI Nusukan, Surakarta. Saya pernah mengalami berkali-kali miskom terhadap Tuhan. Dari semua kejadian miskom yang saya alami berkali-kali terhadap Tuhan, ada peristiwa yang saya rasa parah… buanget; namun justru memberi sumbangsih besar bagi jalan hidup yang hari ini saya syukuri.
Tiga puluh tahun silam, dalam karier saya sebagai seorang wiraniaga; saya memutuskan untuk berstudi teologi demi memuaskan hasrat mencari jawab atas pertanyaan-pertanyaan teologis-filosofis yang dijawab dengan tidak memuaskan oleh pendeta pengampu katekisasi saya. Fakultas Teologi UKDW-Jogja menjadi pilihan utama karena fakultas tersebut menawarkan kemungkinan untuk tetap menjalankan aktifitas bisnis di sela studi (waktu itu - entah sekarang). Dari yang awalnya hanya berwiraniaga, bisnis saya berkembang hingga mampu berwirausaha. Namun jelang akhir studi, kondisi finansial saya malah terpuruk oleh karena perilaku mitra usaha saya. Saya merasa dikhianati, dibohongi dan dibodohi habis-habisan; termasuk oleh karena campur tangan Tuhan juga - simpul saya. Saya merasa bahwa hidup ini hanyalah rentetan "banyolan sitkom" karena "jebakan-jebakan" yang Tuhan sengaja rancangkan - agar Ia tertawa-tawa (dari kejauhan Sorga) melihat konyolnya kejatuhan saya. Sebagai bentuk protes (pada Tuhan & dunia), saya memutuskan untuk mengakhiri hidup saya.
Tepat di persimpangan jalan yang sangat rumit itu, Tuhan justru menghadirkan:
1. Seorang bidadari dengan kepak sayapnya (yang waktu itu sedang patah) untuk mendampingi saya di dunia, dalam wujud: Margaritifera Listyakusumadewi; hingga lahirlah 3 (tiga) orang buah cinta: Pandu, Linampahing Sabda & Damarjati Supajar.
2. Dosen-dosen pembimbing skripsi (Pdt. Robert Setio & Dr. Murti Lestari) yang berhasil menghadirkan wajah welas asih Kristus bagi saya yang telah patah arang – agar tidak berakhir menjadi abu.
3. Jemaat GKI Nusukan yang selalu merawat luka-luka pergulatan teologis-filosofis saya atas hidup ini. (2003 s/d …)
Ketika itu barulah saya mengerti bahwa semua peristiwa (yang semula saya anggap banyolan) “sitkom Sorgawi”; ternyata hanyalah rentetan miskom insani. Terima kasih untuk kesabaran-Mu atasku, Tuhan.
Pdt. Waskito kembali menyapa kita dalam SG-GKI hari Jumat 4 Oktober 2024. (Bahan intro dr catatan Pdt. Waskito, awalan oleh Ronny N, video diedit dan diunggah oleh sdr.Sigit dr kantor Sinode GKI)