Pendeta Hadyan Tanwikara sudah beberapa kali menyapa kita dalam layanan SG-GKI. Pendeta kelahiran Surabaya ini menjalani proses kependetaan di GKI Gejayan dan ditahbiskan di sana pada tanggal 3 Maret 2010. Tahun 2015 Pdt. Hadyan mutasi ke GKI Ngupasan- Yogyakarta dan melayani di sana saampai sekarang. Dalam menjalani pelayanannya Pdt. Hadyan didukung sepenuhnya oleh istri terkasih, Alemyta Ginting, serta kedua putra mereka: Hilkia Rahadyanta dan Otniel Rahadyanta.
Ini cerita lain yang dibagikan Pdt.Hadyan: ”Satu pengalaman unik dalam pelayanan perjamuan kudus di rumah-rumah untuk jemaat yang lanjut usia. Seorang nenek yang sudah sangat lanjut usianya dan sudah tidak ingat dengan anak-anaknya. Ketika saya ajak menyanyi lagu “saya mau ikut Yesus.” Nenek ini spontan menjawab ajakan saya menyanyi dengan berkata dalam bahasa Jawa : “mboten, kulo mriki mawon.” Artinya: Tidak, saya di sini saja.” Nenek ini sangat mungkin kehilangan ingatannya bahkan ingatan akan Yesus, tetapi Tuhan Yesus pastilah tidak pernah melupakannya.”
Dalam SG-GKI hari Selasa 17 September 2024, kita kembali disapa oleh Pdt. Hadyan Tanwikara yang pernah “mirip sopir antar kota” dan sekarang mirip Romo. (Bahan intro dr catatan terdahulu oleh RN plus sharing Pdt. Hadyan, video diedit dan diunggah oleh sdr.Sigit dr kantor Sinode GKI)