Ini tuturan seorang kader pendeta GKI tentang dirinya:
”Shalom bapak ibu saudara-saudari! Saya Helen Jayanti, lahir di Malang, Jawa Timur pada 24 Juni 1999. Dari SD-SMP saya bersekolah di Sekolah Kristen Charis National Academy Malang, dan berlanjut di SMA Negeri 4 Malang. Tahun 2018 saya memulai kuliah teologi di Fakultas Teologi Universitas Kristen Duta Wacana, puji Tuhan tahun 2022 saya lulus.

Kerinduan masuk teologi dan melanjutkan proses kependetaan saya tidak muncul begitu saja. Diawali dengan kegagalan saya, dimana saya tidak diterima di beberapa jurusan dan kampus yang saya daftarkan. Selama beberapa minggu, saya pergi ke rumah tante saya di Kupang, NTT. Kebetulan tante saya menikah dengan seorang pendeta. Selama beberapa saat itu saya tinggal di pastori yang hanya lima langkah dari gereja. Saya cukup menikmati, lalu membuat saya merindukan pelayanan saya di GKI Bromo Malang. Tiba saatnya, tante saya menanyakan jurusan apa yang ingin saya ambil. Ternyata saat itu tidak ada yang jurusan kuliah yang saya inginkan. “Masuk teologi aja Len!” Begitu ujarnya. Respons spontan itu coba saya renungkan, doakan, refleksikan dan melihat keprihatinan saya terhadap pelayanan di gereja yang selama ini dijalani. Sampai pada kesadaran bahwa saya ‘butuh untuk melayani Tuhan dalam hidup bergereja’. Saya berkabar dengan Bu Lydia selaku pembina komisi kategorial di gereja asal saya. Kembali ke Malang, berkonsultasi dengan pendeta, aktivis dan mulai membekali diri sebelum mendaftar dan belajar Teologi.”

Helen juga berbagi pengalaman: ”Di suatu Minggu, saya baru saja menyelesaikan pelayanan Firman di remaja. Lalu saya berkunjung ke acara bazaar UMKM yang sedang diselenggarakan di gereja. Saya melihat pernak-pernik salib yang menurut saya unik. Ketika ngobrol dengan penjaga stand, rupanya beliau mengenali saya bukan karena pelayanan saya di gereja tersebut, namun karena pernah melihat saya menyanyi di café pada saat saya kuliah dulu. Lalu beliau meminta nomor hp saya untuk sekedar sharing. Ibu itu kemudian menamai kontak saya dengan tulisan “Mbak Helen Penyanyi Café”.

Dalam SG-GKI hari Selasa 13 Agustus 2024 kita disapa oleh “Mbak Helen Penyanyi Café” yang sedang menjalani Banpel di GKI Gejayan Yogyakarta.  (Pembuka dari sharing Helen, video diedit dan diunggah oleh sdr.Sigit dr kantor Sinode GKI)