Zaman terus berubah, namun kita mendapati peribahasa ada gula, ada semut rupanya masih relevan di setiap zaman. Pada saat seseorang memiliki kedudukan yang baik, keberhasilan, prestasi dan kekayaan, banyak orang mau mendekat dan menjadi “teman”nya. Sebaliknya, jika orang yang pernah berhasil itu kemudian terpuruk dan menderita, atau menghadapi tantangan yang berat, satu per satu temannya akan dengan mudah meninggalkannya. Temanteman yang masih tinggal menemaninya di titik terendah kehidupan, itulah teman sejati, besti sejati, yang sangat berharga. Seorang teman sejati mengasihi dengan tulus, baik pada saat yang mudah maupun sulit. Teman sejati akan tetap bersama dalam menanggung suka dan duka, hadir menjadi kekuatan yang menopang satu sama lain. Tuhan menghendaki kita untuk tulus dalam berteman, hingga dapat menjadi besti sejati bagi teman-teman kita.